SINOPSIS FTV REGULER
“BOSS QUE VS CEWEK NDESO”
Ide Cerita & Skenario
Dewy Rose
Endik Koeswoyo
Ketika
baru turun dari bus, Dara (18tahun)
merasa mual dan langsung muntah-muntah di pinggir jalan. Kemudian Ali (23tahun), pemuda yang ada di situ
menolongnya. Sambil memberikan segelas minuman. Pak Yono (49tahun) yang mengetahui anak gadisnya mendapatkan minuman
dari seorang pemuda yang tidak dikenalnya, kemudian marah dan merebut gelas itu
serta membuangnya. Karena takut ketika melihat botol dengan tulisan bir yang
tertutup separuh tangan Ali. Kemudian Ia mencak-mencak karena melihat anaknya
diberikan minuman. Apalagi melihat penampilan Ali sehabis mengangkut
botol-botol bekas, jadi terlihat berantakan.
Pak
Yono bersama putri bungsunya, Dara, ke Jakarta karena ingin mencarikan
pekerjaan pada sahabatnya dulu ketika sekolah. Babe Sobri (50tahun) adalah sahabat Pak Yono. Sekarang menjadi
pengusaha kuliner sukses. Setelah bertemu mereka sangat senang, karena dua
puluh tahun lebih berpisah sejak lulus SMA dulu. Sampai jingkrak-jingkrak di
halaman rumah saking senangnya. Dara mendapat pekerjaan bagian adminitrasi dan
kasir di toko souvenir dan oleh-oleh khas Betawi. Sementara Empok Mardiyah / Mar (21tahun), sebagai
kepala toko merasa tidak senang dengan kehadiran Dara. Yang menurutnya harus
menjadi karyawan biasa seperti yang lainnya. Apalagi dari kampung, melihat penampilannya
saja kampungan. Baru bekerja beberapa hari ternyata Dara sudah menguasai
pekerjaan dan banyak pelanggan yang senang dengan keramah-tamahannya. Selain
pembeli yang berkunjung ke toko Babe, kadang Dara mengantarkan pesanan sebagai
service dari toko yang sebelumnya tidak ada sistem delivery. Sambil mengayuh
sepeda, Dara pun kerap menawarkan souvenir dan makanan khas Betawi lainnya. Si
Empok semakin iri saja, karena Dara disanjung dan disayang oleh Babe. Sampai Empok
menghasut pada karyawan yang lainnya agar mereka membenci Dara dan sering
mengejeknya sebagai Jawa Kowek karena Dara masih kental dengan logat Jawanya.
Namun ketika di depan Babe dan Pak Yono, mereka baik dengan Dara.
Babe
punya niatan untuk memberikan beasiswa kepada Dara, karena pandai dan semenjak
Dara berada di situ tokonya makin laris. Saat Babe sedang berbicara dengan
istrinya, Enyak Romlah (45tahun), di
taman belakang kebetulan Empok Mar mendengar. Ini membuatnya semakin panas,
hingga memutar otak untuk menjatuhkan Dara di depan Babe.
Pada
saat di jalan,Empok sengaja mengempiskan ban sepeda Dara, agar terlambat ketika
delivery, hingga ditengah jalan Dara kebingungan dan menuntun sepedanya. Hari
itu Dara kebetulan membawakan beberapa pesanan yang akan dipakai untuk acara
arisan di rumah Bu Sita (43tahun),
namun terlambat sampainya, hingga arisan sudah mau selesai Dara baru sampai.
Hal itu membuat berang Bu Sita, lalu komplain kepada Babe yang kemudian menegur
Dara. Pak Yono mengetahui hal itu turut iba, namun karena memang kesalahan
putrinya hingga menerima semua. Hal itu tidak pernah menyurutkan semangat Dara
dalam bekerja.
Sampai
akhirnya Dara pun mendaftarkan kuliah. Ketika pulang kuliah Dara menunggu toko
dan juga mengantarkan barang pesanan pelanggan. Bahkan Dara tak segan-segan
membawa barang dagangannya ke kampus, sambil menyelam minum air, begitu
pikirnya. Banyak teman-teman yang menyukai kuliner jajanan Betawi. Setiap hari
Dara membawa nasi uduk, kue talam, asinan dan beberapa makanan kecil lainnya.
Empok Mar yang kebetulan juga sekampus dengan Dara makin kesal dan jengkel,
hingga menjegal usaha Dara dan mempengaruhi yang lainnya untuk membeli
dagangannya. Hingga mereka terpengaruh dan Dara pun tak ada yang membelinya.
Kebetulan Ali melihat kejadian itu, lalu mendekati Dara dan sambil berteriak
menawarkan makanan kepada teman-teman yang lainnya hingga habis. Dara berterima
kasih padanya dan meminta maaf karena ayahnya telah memarahi Ali waktu itu.
Sejak
saat itu, Dara dibantu Ali berjualan di kampus, bahkan banyak teman yang
meminta diantar ke rumah kos mereka. Sesekali Ali membonceng Dara,
mengantarkannya dengan motor dan juga mengantarkan pulang. Pak Yono melihat hal
itu sangat marah dan melarang Dara untuk berteman dengan Ali. Walau Dara
mengatakan jika Ali juga membantu berjualan di kampus. Sampai hal itu diketahui
oleh Empok Mar dan menjadi kesempatan baginya untuk mempengaruhi Pak Yono agar
Dara jangan mendekati Ali juga, dengan mengatakan hal-hal buruk tentang Ali.
Suatu
ketika, Pak Yono melihat Ali sedang membawa keranjang yang berisi botol
minuman, kemudian menghentikannya di jalan sambil mengacungkan tongkat yang
selalu dibawanya ketika berjalan. Pak Yono memarahi Ali dan memberikan nasihat
agar Ali bertobat mumpung masih muda. Sedangkan Ali hanya terdiam dan melongo
tidak mengerti mengapa Pak Yono berbicara seperti itu kemudian berlalu.
Kedekatan
Ali dengan Dara membuat si Empok kebakaran janggut, karena ternyata dia menaruh
hati pada Ali, pemuda sopan yang rendah diri. Hingga mengatur rencana kembali
dengan Bu Sita yang ternyata adalah Tantenya. Ketika Bu Sita memesan makanan
kembali selepas meeting di taman bunga. Ketika hendak mengantarkan pesanan,
Dara seperti biasa mengendarai sepeda. Namun ditengah jalan dihadang oleh dua
orang preman suruhan Bu Sita dan Empok. Mereka mengacak-ngacak makanan pesanan
Bu Sita sambil mencoba merampas sepeda Dara. Hal itu terlihat oleh Bujang (23tahun), pemuda pendatang yang
bekerja di gudang, kemudian datang menolong Dara dan mengantarkannya kembali ke
toko. Melihat hal itu, si Empok marah-marah terhadap Dara. Hal itu dilihat oleh
Pak Yono yang merasa iba dengan putrinya dan berterima kasih pada Bujang yang
telah menolong anaknya. Babe mengetahui hal itu juga ketika Pak Yono
menceritakan padanya. Sejak saat itu Pak Yono meminta Bujang untuk membantu
Dara, takut diganggu preman lagi. Hal itu membuat cemburu di hati Ali, karena
dari awal bertemu dengan Dara, Ali sudah menyukai Dara. Hal itu membuka
kesempatan bagi Empok untuk mendekati Ali dengan mengatakan bahwa Bujang
sekarang telah menjadi calon menantu Pak Yono. Ali pun termakan ucapan Empok
dan mereka sempat jalan bersama setiap ada kesempatan. Dara melihat ketika
mereka berjalan berdua, kemudian sering menghindar dan mengurung diri sekarang.
Suatu
hari Pak Yono yang mengantarkan pesanan, ketika Dara tiba-tiba demam. Kebetulan
yang memesan adalah Bu Sita, yang sudah bekerja sama dengan Empok untuk
mencelakai Dara lagi. Para preman itu menghadang ketika hendak memasuki rumah
Bu Sita, dengan mengatakan bahwa Bu Sita sedang keluar kota. Sementara Pak Yono
melihat bayangan seorang wanita dibalik pagar dan merasa yakin kalau itu adalah
Bu Sita. Terjadi cekcok dan para preman itu merebut sepeda Pak Yono. Namun
tiada disangka, Pak Yono melawan karena memang Pak Yono adalah guru bela diri
di kampungnya. Kedua preman itu kalah dan meminta maaf sambil mengatakan bahwa
mereka adalah orang suruhan saja. Tak lama kemudian pagar pun dibuka, nampak Bu
Sita terkejut, karena yang datang bukan Dara, melainkan Pak Yono dan menutup
pagar kembali secepatnya.
Pada
saat Pak Yono mengantarkan pesanan Bu Sita, Bujang mendengar Dara sakit segera
mengunjunginya. Ia merasa iba dengan Dara, karena tahu bahwa Dara juga
mencintai Ali. Sedangkan dirinya juga sangat sayang dengan si Empok. Pada saat
yang bersamaan, Ali melihat Bujang dan Dara duduk di teras yang kebetulan Pak
Yono juga pulang dan memarahi Ali, karena mengintip anak gadisnya. Dara melihat
hal itu dan mencoba melerai, namun Ali keburu pamit.
Sejak
kejadian itu, Dara semakin menutup diri, sehabis kuliah dan mengantarkan
pesanan teman-teman di kampusnya serta pesanan pelanggan lainnya, ia segera
pulang kerumah lalu ke toko. Karena Ia tak ingin bertemu dengan Ali yang
semakin lengket dengan si Empok. Ali sengaja melakukan hal itu, karena melihat
kedekatan Dara dengan Bujang.
Pak
Yono yang mengetahui hal itu membicarakan perihal Dara yang semakin murung pada
Babe. Babe pun menanggapinya dan mengatakan tentang perjanjian mereka dulu
untuk menjodohkan anak mereka. Pak Yono setuju, kemudian membicarakan hal ini
dengan Dara. Sebenarnya Dara ingin menolak, namun tak enak dengan ayahnya.
Hingga
suatu hari Babe mengadakan acara syukuran pembukaan toko baru kuliner dan
souvenir Betawi karena semakin maju berkat management dagang yang dilakukan
oleh Dara. Babe sendiri sudah berbicaradengan anaknya, bahwa sekalian akan
merayakan pertunangan anaknya dengan Dara dan ternyata anaknya pun setuju.
Tiba
di puncak acara, Babe membuka peresmian toko barunya. Ali dan Dara serta Bujang
hadir di sana. Sedangkan Bu Sita duduk bersama Empok Mar sambil tertunduk. Ali
memandangi wajah Dara hingga Dara pun tersipu. Di halaman toko pesta digelar, hingga
banyak tamu undangan yang datang. Sementara Pak Yono terlihat tidak suka dengan
Ali, lalu berusaha pindah tempat duduk sambil membawa putrinya. Ketika
peresmian toko sudah dimulai, sebelum menggunting pita, Babe memberikan
pengumuman bahwa akan sekalian merayakan pertunangan anaknya, dipanggilnya Pak
Yono dengan Dara kemudian Ali pun mendekatinya. Pak Yono sedikit berkata kasar
pada Ali, agar jangan mendekati anaknya yang akan bertunangan dengan anak Babe.
Saat Babe menyebutkan nama Ali dan Dara yang akan bertunangan, Pak Yono protes
bahwa Ali adalah tukang jualan bir yang dipasok ke warung-warung pinggir jalan.
Babe kemudian mengatakan bahwa Ali anaknya tinggal di rumah dekat gudang dan yang
diminum oleh Pak Yono setiap hari juga adalah Bir yang dibawa oleh Ali, yaitu
Bir pletok. Tak lama kemudian Bu Sita menghampiri Pak Yono dan memeluk Dara,
karena ternyata Bu Sita adalah ibunya Dara yang telah meninggalkan Pak Yono dan
Dara di kampung demi almarhum suaminya dulu yang kaya raya. Empok pun meminta maaf
pada Dara karena ternyata bersaudara. Bujang tak menyia-nyiakan kesempatan itu,
langsung menembak Empok dan Empok pun menerimanya.
–
S E K I A N –
KARAKTERISASI PEMAIN :
1. Dara (18tahun),
cantik, pintar, pendiam
2. Ali (23tahun),
tampan, pekerja keras, suka menolong orang
3. Empok Mardiyah / Mar (21tahun),
manis, jutek, iri-an, suka menghasut
4. Babe Sobri (50tahun) dan Enyak Romlah
(45tahun), pengusaha kuliner dan souvenir khas Betawi, orang
tua Ali
5. Pak Yono (49tahun),
Ayahnya Dara, jago bela diri.
6. Bu Sita (43tahun),
kaya raya, cantik dan bekerja sama dengan Empok menyingkirkan Dara yang
ternyata adalah anaknya.
7. Bujang (23tahun),
tampan, pendiam, suka menolong, pemuda pendatang yang menyayangi Empok.
Posting Komentar untuk "FTV Fandy Christian VS Rina Diana - Boss Que vs Cewek Ndeso"